PojokTIM– Banyak cara untuk mengajak siswa lebih mengenal dan mencintai sastra. Salah satunya melalui gelaran podcast seperti yang dilakukan Obor Sastra Jabodetabek. Dengan tajuk Sastra Masuk Sekolah, Obor Sastra Jabodetabek mengajakan siswa SMA Negeri 31 Jakarta membahas dan mendiskusikan kegiatan menulis dan membaca di sekolah.
Menariknya, siswa yang hadir merupakan gabungan dari berbagai komunitas seperti Komunitas Aksara, Majalah Digital, dan Sahabat Perpustakaan. Kehadiran mereka di studio podcas Obor Sastra didampingi Desi, guru pembimbing kegiatan literasi sekolah.
“Harapan terbesar dari semua ini adalah Obor Sastra Jabodetabek dapat terus menyalakan semangat literasi di kalangan generasi muda, khususnya di lingkungan sekolah,” ujar Ketua Obor Sastra Jabodetabek Rini Intama, Kamis (3/7/2025).
Menurut Rini, yang juga penyair, melalui kolaborasi dengan SMA Negeri 31 Jakarta, Obor Sastra berharap, podcast dapat menjadi platform bagi suara-suara generasi muda untuk berbagi pandangan tentang pentingnya sastra dan bagaimana sastra dapat menjadi bagian integral dari pengalaman belajar di sekolah.
“Kami sangat terkesan dengan antusiasme dan pemikiran mendalam dari anak-anak SMA Negeri 31 Jakarta, Mereka adalah bukti nyata bahwa semangat literasi di kalangan remaja sangat besar, dan dengan dukungan yang tepat, sastra dapat menjadi alat yang ampuh untuk mengembangkan kreativitas, pemikiran kritis, dan empati,” tambah Rini yang memandu acara podcast tersebut.
Dalam podcast tersebut, siswa juga berbagi pengalaman dalam kegiatan literasi di sekolah, tantangan yang dihadapi, harapan serta ide-ide inovatif untuk membuat sastra lebih menarik dan relevan bagi teman-teman sebaya mereka. Selain siswa, Desi juga turut memberikan wawasan mengenai strategi dan program literasi yang telah berhasil diterapkan di SMA Negeri 31 Jakarta.
Obor Sastra adalah komunitas di bawah Yayasan HMA. Kegiatan podcast tersebut disambut gembira oleh Halimah Munawir selaku pembesut Obor Sastra. Halimah berharap acara podcast tersebut dapat menginspirasi sekolah-sekolah lain untuk mengintegrasikan sastra secara lebih mendalam dalam kurikulum dan kegiatan ekstrakurikuler mereka.
“Tentu keinginan kami mendorong para siswa untuk aktif terlibat dalam dunia literasi bisa tercapai,” tegas Halimah.