PUISI

Puisi-Puisi Aming Aminoedhin 

Puisi-Puisi Aming Aminoedhin 

Puisi-Puisi Aming Aminoedhin SURABAYA PENUH WARNA Sepanjang pinggir-pinggir jalanan penuh warna, panas mentari siang tak bisa ditawar. Waktu berjalan terus mengejar. Jalanan kota macet kendaraan begitu padet, peta alamat tak tercatat. Hingga lupa arah laku jalan...

Puisi-Puisi Faris Al Faisal

Puisi-Puisi Faris Al Faisal

Puisi-Puisi Faris Al Faisal THE HIDDEN kamera pengawas, kamera monitor yang tersembunyi di plafon, di tiang, di pagar, di dinding kerja mata-mata dan detektif tangkapan layar yang bercerita di satu sudut toko seseorang perempuan berdiri membelakangi sebelum persoalan...

Puisi – Puisi Heru Patria

Puisi – Puisi Heru Patria

Puisi - Puisi Heru Patria APA KABAR HARI KEMERDEKAAN apa kabar hari kemerdekaan hari ini kau berulang tahun ke tujuh puluh sembilan tapi mengapa belum juga ada pemerataan kemerdekaan masih semu aku rasakan di sudut negeri kemiskinan serupa bunga bangkai menguar ke...

Puisi – Puisi Eddy Pranata PNP

Puisi – Puisi Eddy Pranata PNP

Puisi - Puisi Eddy Pranata PNP GERIMIS SEPANJANG HARI Aku ingin menulis dan membaca puisi sepanjang hari— sepanjang jalan yang gerimis. Sejarah sederhana; ketika kausuapkan sate bebek. Tusuknya runcing rindu. Kuahnya kesetiaan. Dagingnya cinta. Pendar matamu, au,...

Puisi – Puisi Sultan Musa

Puisi – Puisi Sultan Musa

LUKISAN TIGA PEREMPUAN I Perempuan yang sedang merakit tubuh lagi, kelak yang dilahirkannya kuat tanpa harus tumbang oleh badai teriring mitos belum tentu bisa dipercaya namun, ranum di setiap musim berlalu selalu ada yang abadi dari sepanjang hayat kasihnya II...

Puisi – Puisi Isbedy Stiawan ZS

Puisi – Puisi Isbedy Stiawan ZS

Isbedy Stiawan ZS IHWAL CERITA: KOLAM RENANG… sepetak kolam renang lalu seekor anjing selalu bising dan anak kucing kemudian kau kirim buat teman anakku masihkah kau ingat ihwal cerita itu biarpun sudah jadi silam meski ada kenangan melekat? dan kau pernah ceritakan...

Puisi-Puisi Riska Widiana

Puisi-Puisi Riska Widiana

Puisi-Puisi Riska Widiana GADIS YANG MENYULAM WAKTU Sudah berapa waktu Yang sobek oleh euforia Kau terus mencoba menenun Hari-hari indah Menyulam bunga, matahari dan bulan Tapi waktu adalah pisau Jarum-jarum lincah Membordir jalan-jalan di luar nalar Merangkai...

Puisi-Puisi Ence Sumirat

Puisi-Puisi Ence Sumirat

Puisi-Puisi Ence Sumirat BILA PUISI HARUS KUTULIS Engkaulah yang pertama kali kusebut Benih doa tak henti merapal sebuah nama Pada tiap orang kujumpa Hingga kau pun bisa membacanya Sebagai ingatan telah terjaga Dari penantian panjang tak kunjung tiba Selain runcing...

Puisi-Puisi Mita Katoyo

Puisi-Puisi Mita Katoyo

Puisi-Puisi Mita Katoyo TANAH IBU (600 Meter ke 2) 600 meter tanah pada kerimbunan hijau itu adalah milik ibu tanah yang kau patok , kau tanami dan kau ukur di hadapannya... kau hapus! kau lenyapkan jejaknya 600meter tanah itu adalah cucuran keringat dan... perjuangan...

Puisi-Puisi Anto Narasoma

Puisi-Puisi Anto Narasoma

Puisi-Puisi Anto Narasoma ZIARAH KE KUBURMU, CHAIRIL lama tak terdengar karena raib dan hilang dalam ajal. seperti daun putri malu, yang tersentuh dan kuncup ke liang kuburmu ya chairil, dalam ziarah panjang ke kuburmu, kata-kata dalam puisimu berpadu dalam doa sebab,...

Puisi–Puisi Ridwan Jampang

Puisi–Puisi Ridwan Jampang

Puisi–Puisi Ridwan Jampang KOPI HITAM tiap butir kopi yang kita seduh selepas subuh adalah tetesan keringat petani pribumi yang dihisap aroma tubuhnya oleh para kompeni juga para kuli metik kopi yang kakinya diseruput lintah bermata biru secangkir kopi yang dihidang...

Puisi-Puisi Bintang Prakasa

Puisi-Puisi Bintang Prakasa

Puisi-Puisi Bintang Prakasa PUISI? Puisi adalah tagihan wifi yang menumpuk Puisi adalah rumah sakit cipto Puisi adalah ibu hamil yang dilarang cuti Puisi adalah kumpulan klakson di salemba Puisi adalah para pedagang yang digusur oleh ormas Puisi adalah cinta yang...

Puisi-Puisi Edgar El-Rumi

Puisi-Puisi Edgar El-Rumi

Puisi-Puisi Edgar El-Rumi KOTA. KATA. KITA Kota-kota menua. Kata kita menua. Kita-kita menua. Cinta kita berbunga di pekarangan kata. Di antara sejarah tua yang tak tau mana benar dalam bahasa. Sementara kita menjelma pembaca. Mencoba mengeja dan meraba segala yang...

Puisi-Puisi Khairani Piliang

Puisi-Puisi Khairani Piliang

Puisi-Puisi Khairani Piliang AFORISME TANPA JEJAK kemarin cahaya itu ada mengitari beranda senja kemudian redup perlahan hilang lalu pekat datang mengisi ruang angkuh tunjukkan kuasa bahwa akulah sang penguasa ke mana pergi cahaya? aku kehilangan tak ada pegangan juga...

Puisi-Puisi Larasati Sahara

Puisi-Puisi Larasati Sahara

Puisi-Puisi Larasati Sahara SETANGKAI MAWAR Kau datang seperti fajar di malam hari Matahari yang membakar hati dan hidupku Suatu hari aku akan menulis puisi untukmu, Entah bercerita tentang senja, entah fajar, Entah tentang secoret purnama Ketika hujan aku berteduh di...

Puisi-Puisi Denok Ayu Uni Aisandi

Puisi-Puisi Denok Ayu Uni Aisandi

Puisi-Puisi Denok Ayu Uni Aisandi KUCARI-CARI KAU Kucari-cari Kau di ramainya ibukota Di antara desing excavator Dan tanah-tanah yang digali Untuk makam kemanusiaan Kucari-cari Kau di hotel bintang lima Di antara kamar-kamar prostitusi Dan wanita-wanita telanjang...

Puisi-Puisi Romy Sastra

Puisi-Puisi Romy Sastra

Puisi-Puisi Romy Sastra KEPADA KERANDA KEMATIAN DI BAWAH KEMBOJA dia pergi ke tanah ibuku memukul debu, tiba-tiba berita masuk ke telinga, embun jatuh di mata. sebelumnya, tiang pancang berdiri kokoh di pundak moyang yang lekat di batas kesepakatan urat nadi kulit ari...

Puisi-Puisi Wawan Hamzah Arfan

Puisi-Puisi Wawan Hamzah Arfan

Puisi-Puisi Wawan Hamzah Arfan MASIH ADA PELUANG sisa hari di ujung senja bawakan rindu tak berujung senantiasa setia menunggu di sela-sela waktu meratapi hari-hariku kembali melaju seperti masa lalu membentangkan peluang akan rezeki cukup bukan melimpah akan...

Puisi-Puisi Rosmita

Puisi-Puisi Rosmita

Puisi-Puisi Rosmita MUHASABAH DIRI tu(h)an, atas segala karunia-Mu jauhkan diriku dari rasa pongah dan kerasnya hati bukankah kesombongan dan kebesaran adalah selendang-Mu? aku tidak berhak memakainya pada semua ujian-Mu. jadikan diriku ridha atas setiap garis takdir...

Puisi-Puisi Ule Ceny

Puisi-Puisi Ule Ceny

Puisi-Puisi Ule Ceny JANJI PEREMPUAN RUMAH PANGGUNG Aku ini, perempuan rumah panggung Darah Melayu, Bugis, Banjar menembus hingga akar akar belulang sekali benang janji terikat pantang terputus, pulang Katanya aku Melayu Bugis Banjar tapi akulah Sumbawa mata cokelat...

Puisi-Puisi A. Rahim Eltara

Puisi-Puisi A. Rahim Eltara

Puisi-Puisi A.Rahim Eltara SECANGKIR PUISI TUHAN Secangkir puisi Tuhan lebih beralas puitik Dari seluruh larik syair hidup matiku Secangkir puisi Tuhan lebih ,menyentuh hulu kalbu Dari sentuhan sajak para punjangga barat dan timur Secangkir puisi Tuhan lebih dahsyat...

Puisi-Puisi Rissa Churia

Puisi-Puisi Rissa Churia

Puisi-Puisi Rissa Churia NILAM CAHYA Perempuan Osing yang di dahinya ditanam biji kamboja Di dagu dan senyumnya Telah disemai kuntum cinta Mengalir di tubuhnya Darah ibunda Sritanjung Juga dari daratan Tiongkok dan Blambangan Bibirnya rekah mawar Tubuhnya harum melati...

Puisi-Puisi Nunung Noor El Niel

Puisi-Puisi Nunung Noor El Niel

Puisi-puisi Nunung Noor El Niel LIBIDO jika jiwamu gasal maka genapilah hingga seluruh bahtera dapat mengarungi janji yang kau tumpahkan di laut kebebasan di sana imajimu akan berlayar menembus batas ruang dan waktu tak terhingga dan kau bersemayam di rahim cakrawala...

Puisi-Puisi Emi Suy

Puisi-Puisi Emi Suy

Puisi-Puisi Emi Suy BISIK BIBIR seseorang berbisik pada cangkir di sesapan terakhir sebelum ia kembali ke meja: jangan mengukur jauh-dekat jarak dengan jumlah sepi yang berserak dengan seberapa sering kau menatap sepasang mata, dan menjadikannya cermin sebab kata...

Puisi-Puisi Dewis Pramanas

Puisi-Puisi Dewis Pramanas

Puisi-Puisi Dewis Pramanas Jejak Rembulan Telah pergi rembulan Meninggalkan cahaya di langit Percik-percik rindu mencuat Karib dengan ribuan bintang Dinanti Sebuah proses renjana membekas Ada dekap kisah yang klimaks Pada malam-malam berbinar Membahana seantero...

Puisi-Puisi Piet Yuliakhansa

Puisi-Puisi Piet Yuliakhansa

Puisi-Puisi Piet Yuliakhansa Berita Kelam dentang hasad nyaring isi ruang kepala terbaca langit menjelma nimbus larik-larik hujan turun menembus jantung sepi yang bengis berpayung api kepedihan berjalan lalui bilur sembilu sayatan emosi dan kebekuan nurani perlahan...

Puisi-Puisi Bambang Widiatmoko

Puisi-Puisi Bambang Widiatmoko

Puisi-Puisi Bambang Widiatmoko KOPI TERAKHIR BUAT JOKPIN Bertemu terakhir dengan Joko Pinurbo di sebuah hotel di jalan Matraman namun lupa untuk menyempatkan foto bersama. Kubawakan kopi legendaris Cap Sedan yang tentu saja masih terasa hangat sebab baru selesai...

Puisi-Puisi Tri Astoto Kodarie

Puisi-Puisi Tri Astoto Kodarie

KAFILAH JIWA Jiwa ini akan mengantar siapa pun untuk pergi dan kembali dari bising kehidupan yang menghampar sepanjang peta waktu akar jiwa menjalar ke langit mencari wangi azali doa-doa senantiasa berbaris dari pagi hingga esok semua menjadi kisah yang selalu ditempa...

Puisi-Puisi Sapto Wardoyo

Puisi-Puisi Sapto Wardoyo

ZAMAN apa yang terlahir dari rahim zaman selain desa-desa yang telanjang dan pasrah disetubuhi oleh peradaban sebelum menjelma (serupa) kota-kota yang menyala dan begitu birahi pada cahaya tanpa kau sadari ada yang tiba-tiba berubah di ruang kerjamu di ruang tamumu di...

Puisi-Puisi Nyayu Agustina Dewi

Puisi-Puisi Nyayu Agustina Dewi

Sebelum Mereka Pulang Sebelum anak-anak pulang Aku menggoreng bakwan Kuambil centong sayur dari talenan Agar hasilnya besar dan cepat selesai Tak lupa api kecil menyala pelan Biar tak sehitam telepon genggam Bakwan keemasan terlelap dalam piring-piring meja makan Di...

Puisi-Puisi Jei Sobarry Buitenzorg

Puisi-Puisi Jei Sobarry Buitenzorg

SEMANGKA YANG DIHANCURKAN Bagai kembang api Merahnya menyemburat Memercik bulir bulir hitam Bergelimpangan di tanah suci Seribu akan tumbuh dengan pesat Setelah satu hancur Di papan catur Kenapa kau hancurkan semangka itu? Bukan tersebab hasrat agama tentu Sepertinya...

Puisi – Puisi Nanang R. Supriyatin

Puisi – Puisi Nanang R. Supriyatin

1. TERIMA KASIH terima kasih kepada hujan yang datang dan pergi air mengalir lancar dalam selokan menuju sungai tikus-tikus liar kocar kacir menapi dinding got cicak dan kecoa berseliweran di atas kayu-kayu...

Puisi – Puisi Giyanto Subagio

Puisi – Puisi Giyanto Subagio

1. WADAS  Saya melihat seorang petani menembang di bawah bintang, dan bulan, serta langit yang meremang. Kerlip kunang-kunang di persawahan, dan perkebunan. Bocah-bocah bermain gobak sodor di halaman kantor desa....

Puisi – Puisi Pulo Lasman Simanjuntak

Puisi – Puisi Pulo Lasman Simanjuntak

1. LELAKI TANPA KELAMIN lelaki tanpa kelamin rajin menyapa hujan sore hari setiap mau menembus belantara kota hari-hari mengerikan paru-parunya telah terinfeksi bakteri takut matahari bahkan jantungnya hanya...

Hubungi Admin Jika Ingin Meng-copy Konten Website ini