LAYAR TANCAP ANTI PATAH HATI
Sudah aku kirim kepadamu proposal tentang
Layar tancap anti patah hati dalam format file
Dokumen dan pdf. Siang yang asing seperti
Terbuat dari lapisan-lapisan plastik transparan
Di depan rumahmu. Aku berjalan antara jejak
Dan bayangan serta ratapan lagu-lagu dangdut
Pada sebuah senyum aku melihat surga mulai
Disusun. Komunitas layar tancap menolak punah
Di luar laboratorium televisi dan film, berpindah
Dari satu titik ke titik lain tanpa sepatu roda
Layar tancap telah dihapus dari kartu undangan —
Sebab hidup adalah tentang berpikir, bungkusan
Yang kosong harus diisi lagi. Apakah isi di antara
Kaki-kaki kultur, tiang-temali dan gerobak bakso?
Ada api yang berkobar. Api dari koran bekas yang
Dibakar sebelum fajar. Aku saksikan layar tancap
Di antara gen Z, perubahan iklim dan mesin industri
Cinere Raya, 2024
CINTA YANG CEREWET
Aku mulai bosan dengan cinta yang terlalu
Cerewet. Kemiskinan bukan merupakan dosa
Atau kutukan. Beri tahu aku tentang apa itu
Waktu. Siapakah yang menyusun antrean
Mobil-mobil di depan gerbang masuk tol?
Aku mulai tak betah dengan cinta yang terlalu
Cerewet, seperti notifikasi-notifikasi tanpa
Henti. Antara e-money dan sinyal komunikasi
Yang terputus-putus, setiap pesan masuk aku
Balas dengan emoji. Aku melihat jarum jam
Patah tersesat dalam lingkaran-lingkaran gelap
Di antara sticker-sticker bergambar bunga dan
Bintang film bokep. Jalan tol dalam kota tampak
Ramai dan lancar. Apakah logika saat jatuh cinta?
Katakan padaku tentang apa itu kesetiaan —
Apakah tak ada lagi tanah untuk tempat tinggal
Atau tumbuh dan berarti? Apakah cinta terbuat
Dari campuran sambal setan yang super pedas?
Aku mencium bau sampah. Aku keluar dari
Cerita-cerita fiksi, juga dari novel-novel bawel
Yang ingin menjadi seorang kekasih. Katakan
Padaku bahwa kamu adalah manusia, bukan
Seekor reptil atau karnivora. Lalu orang-orang
Koor menyanyikan Happy Birthday di layar lebar
Jakarta, 2024
MEMASUKI MALAM
Aku memasuki malam bersama gerobak nasi
Goreng. Tetapi, malam telah tidur dan sedang
Bermimpi. Detak jam hanya menambah bilangan
Usia, tak lagi memperjelas jadwal keberangkatan
Dan kepulangan. Udara makin dingin: 1 menit lagi
Aku akan sampai di kamarmu. Sebuah dangdut
Membangunkan malam dan mengajak berjoget
Aku melepas sepatuku di luar esai-esai tentang
Teater kontemporer. Aku mengetuk-ngetuk pintu
Kamarmu, ada bayang-bayang yang berjatuhan
Seperti malam Jumat yang manis dan mistis
Siapakah malam? Telah kumasuki sebuah malam
Yang terbuat dari suara burung-burung hantu dan
Tayangan-tayangan cuplikan film di netflix. Gerobak
Nasi goreng belum pergi. Kota-kota telah berganti
Nama. Orang-orang saling berbisik-bisik halus —
Seperti stocking menembus batas sensualitas
Setelah dongeng Jaka Tarub dan tujuh bidadari
Depok, September 2024
Bionarasi
Iman Sembada lahir di Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, pada 4 Mei. Selain menulis puisi, ia juga menulis cerpen dan melukis. Puisi-puisi dan cerpennya dipublikasikan di media massa cetak dan digital serta di beberapa buku antologi kolektif. Buku antologi puisi tunggalnya antara lain, Airmata Suku Bangsa (2004), Perempuan Bulan Ranjang (2016), Orang Jawa di Suriname (2019), dan Garis Lurus (2025). Kini ia bergiat di Lembaga Kebudayaan Depok, Jawa Barat.