PojokTIM – Sastra berkembang lebih lambat dibanding bidang lain. Bahkan sebagian pelaku di dalamnya berusaha mempertahankan gaya lama, baik bentuk maupun tema, yang dianggap sebagai “kitab suci” sehingga tidak boleh dimaknai berbeda. Hal itu setidaknya tercermin dari pemenang lomba-lomba karya prosa.
Padahal sastra juga membutuhkan regenerasi. Bukan hanya pelaku, tetapi juga tema dan kebaruan cara penyajian agar tidak terasing di tengah perkembangan zaman. Sastra juga harus siap menghadapi transformasi digital, yang di dalamnya termasuk ekonomi digital.
Upaya regenerasi itu, salah satunya dilakukan oleh komunitas Jagat Sastra Milenia (JSM) yang secara konsisten melakukan perlatihan kelas menulis kepada generasi milenial.
“Sesuai dengan visi dan misi JSM, kami memberikan prioritas kepada program pembinaan kompetensi. JSM telah merekrut siswa dan siswi SLTP untuk diikutsertakan dalam pelatihan kelas menulis puisi, cerpen, dan esai,” ujar Ketua JSM Riri Satria ketika berbincangan dengan pojoktim.com
Dijelaskan Riri, JSM memiliki tiga program utama yaitu Sastramedia, JSM Press dan JSM Mengajar. Ternyata program pelatihan menulis yang diselenggarakan JSM menarik minta generasi muda sehingga dalam satu kegiatan bisa diikuti hingga ratusan peserta.
“Ini juga bagian dari upaya membangun ekosistem sastra dan budaya. Tujuan dan harapannya tentu menumbuhkan dan memperluas cakupan minat sastra di kalangan generasi muda sebagai bagian dari mempersiapkan regenerasi sastrawan,” tegas Riri.
Menurut Riri, generasi milenial yang ikut dalam program JSM, juga diberi rangsangan agar terlibat aktif dalam kegiatan sastra, termasuk memproduksi karya sastra. Hal itu dapat dilihat dari antusiasme peserta program JSM ketika mengikuti acara seperti saat perayaan HUT JSM yang ketiga di Cafe Sastra, Balai Pustaka, Jakarta.
Pada kesempatan itu juga dilakukan peluncuran buku antologi puisi antara lain Harum Haramain yang merupakan sepilihan puisi karya Rissa Churria, Algiritma Kesunyian karya Riri Satria & Emi Suy, serta buku kumpulan puisi dan esai sastra Alarm Sunyi dan Interval karya Emi Suy.
Selain itu diluncurkan juga buku Energi Kata, Sinergi Kita (JSM Press, Oktober 2023). Buku setebal 272 halaman ini berisikan 22 puisi terbaik Sastramedia tahun 2022-2023, dan 11 cerpen terbaik Sastramedia 2022-2023.
Acara dihadiri Direktur Utama PT Balai Pustaka (Persero) Dr Achmad Fachroji, akademisi dan sejumlah sastrawan seperti Dr Sunu Wasono, Sam Muchtar Chaniago, Humam S. Chudori.
Selain testimoni, acara juga diisi dengan pembacaan puisi oleh Ical Vrigar, Lasman Simanjuntak, Soekardi Wahyudi, Dhe Sundayana Perbangsa, Romy Sastra, Slamet Widodo, Khairani Pilliang, Sapto Wardoyo, Mita Katayo, Alex R Nainggolan, Nunung Noor El Niel, Emi Suy, Rissa Churria dan Erna Winarsih Wiyono.