CERPEN
Eksibisionism — Cerpen Humam S. Chudori
Cerpen Humam S. Chudori Desa Nglangut mencekam. Penduduk cemas. Ngeri. Takut. Bukan hanya anak dan kaum perempuan yang ketakutan. Melainkan semua orang. Tak terkecuali kaum lelaki, apalagi yang masih lajang. Tidak heran setelah lewat waktu maghrib, penduduk segera...
Sugeng Rawuh Malih
Ilustrasi Cerpen Neneng Hendriyani “Tunggu! Jangan pergi.” Teriakannya keras sambil mengejarku. Terengah-engah aku mencoba melewati satpam yang sedang berdiri di depan pintu masuk. “Gila, mau mati, Lu?” umpat seorang ojol mendadak menghentikanku. Sejurus aku Cuma bisa...
Jangan Pernah Membenci Siapa Pun di Dunia Ini
Cerpen Novica Novika Tatapan nanarku menembus jendela kaca besar tanpa teralis yang berembun. Di kotaku yang panas, cuaca bisa sedingin ini. Mungkin karena hujan belum mau berhenti sejak pagi, hingga kini menjelang tengah hari. Dan aku merasa seolah dunia sedang...
KERIS MANG LILUK – Cerpen Rusmin Sopian
Cerpen Rusmin Sopian Ketika usianya memasuki angka 80 tahun, penduduk Desa Lilot mulai berkeyakinan, ajal Mang Liluk tinggal menghitung waktu saja. Melihat tubuh rentanya yang tergolek lemah dan ringkih, terbaring di ranjang tua peninggalan kompeni, barangkali tak...
DI BAWAH POHON BERRY – Cerpen Marina Novianti
Cerpen Marina Novianti Kemarin udara sepengap dalam sauna, begitupun malam ini. Peralihan dari musim hujan ke kemarau, selalu seperti ini. Menyisakan lengket yang lembab di bagian punggung Tara, akibat hujan dan panas yang sesukanya saling menyela dalam sehari. ...
DURHAKA – Cerpen Humam S. Chudori
Cerpen Humam S. Chudori “Kalau Kayla sudah selesai mandi, jangan lupa masak air!” perintah Nilarosa, “Saya mau mandi pakai air hangat.” Dug. Dada Komalawati langsung terasa sesak. Laksana kena tinju. Jantungnya berdetak tidak menentu. Hatinya tersayat....
Melly
Cerpen: Yon Bayu Wahyono Hujan deras tiba-tiba mengguyur jalanan yang kering. Hujan pertama sejak tiga bulan terakhir. Tanda-tanda akan turun hujan sudah terlihat sejak siang. Namun karena sudah beberapa kali hujan urung turun meski seharian mendung pekat menutup...
Prapti Pergi ke Malaysia
Ilustrasi. Sumber:gambar: Ist Cerpen Yon Bayu Wahyono Badan kapal bermesin jet oleng ke kiri. Sejurus kemudian, secara mendadak berbalik ke kanan. Para penumpang yang sudah terlelap sontak terlempar dari tempat duduk. Tubuh mereka menggelinding di lantai seirama...
Lelaki Tua di Taman Sore
Cerpen Yon Bayu Wahyono Muram. Titik pertama jatuh tepat di atas daun Teki. Orang-orang bergegas, berlarian dengan wajah pucat dan lelah. "Mengapa dia belum beranjak? Biasanya hanya menikmati kelam dan bergegas pergi saat hujan mulai turun," ujar Batu. "Iya, dia hanya...
Cerpen Tarmo Maling
Cerpen Yon Bayu Wahyono Temaram sinar bulan pertengahan Juli jatuh sempurna di atas daun-daun akasia di sepanjang jalanan yang lengang. Sesekali angin bertiup agak kencang. Menyebarkan hawa dingin musim kamarau. Para penghuni kompleks perumahan itu lebih senang...
Terjebak Susuk Kakek
Cerpen Yon Bayu Wahyono ANDAI bisa menolak, tentunya aku tidak mau dipasangi susuk. Namun masa itu, perempuan mana yang tidak pasang susuk? Kakekku tentu berharap aku segera mendapatkan jodoh yang baik jika tubuhku dipasangi susuk. Memang benar, aku terlihat lebih...
Dia Lupa Memindahkan Rambut ke Kepalanya – Cerpen Khairani Piliang
Kau tahu, seberapa besar kesetiaan dimiliki seorang pecundang tak berperasaan? Sebesar butir debu yang bahkan ketika dilenyapkan masih menyisakan bekas kotor menjijikkan. *** Bertahun lalu lelaki itu adalah seorang ayah menyenangkan. Seorang suami setia dan selalu...
RINI – Cerpen Nanang R. Supriyatin
TAK kusangka bahwa aku telah berjalan jauh setelah hari-hari sebelumnya aku bagai musafir, tanpa tujuan yang pasti. Banyak kejadian yang aku alami dalam perjalanan ini. Bahkan, kejadian-kejadian yang tak sempat aku ingat kembali selama perjalananku; yang entah kemana...
KUNANG-KUNANG DI LANGIT MALAM – Cerpen Celosia
Jika kau datang ke desa itu, jangan heran kalau melihat orang-orang berjalan menunduk. Seperti mencari uang logam yang terselip di antara pasir dan batu jalanan. Meski menunduk, mereka tak pernah bertabrakan satu sama lain. Mereka hapal setiap ujung sepatu bahkan...
MBAH KAKUNG – Cerpen Lily Blood
Kalau boleh, aku ingin kembali ke masa dua puluh tahun silam. Pada sepotong sore ketika aku menghalau sebelas ekor kambing dari padang rumput dengan sehelai cemeti dari bambu di tanganku dan botol air yang telah tandas. Ada kebahagiaan tersendiri setiap kali kulihat...
PRIMBON – Cerpen Lilik Fatimah Azzahra
Saat mengetahui aku mendapat menstruasi pertama kali, Eyang Putri langsung meraih buku tua dari dalam laci meja di sudut kamar. Kemudian tanpa berkata-kata, Uti---begitu aku memanggilnya, keluar rumah menuju area persawahan. Entah apa yang dicarinya. Saat berbalik...
PULANG – Cerpen Yon Bayu Wahyono
Akhirnya aku punya kesempatan pulang ke kampung halaman setelah bertahun-tahun merantau. Aku merasa menjadi orang penting ketika semua orang di kantor ikut mengantar, termasuk Tuan Lee, bosku yang orang Malaysia. Sungguh membuat bangga karena ternyata mereka tidak...