Penyematan Lencana LPSI dari Prof Wardjito Soeharso kepada sastrawan Eko Tunas, Foto: PojokTIM
PojokTIM – Rendahnya minat baca dan literasi di Indonesia harus menjadi perhatian semua pihak, termasuk para pendidik. Oleh karenanya, guru memiliki kewajiban untuk meregenerasikan kegiatan tulis-menulis kepada anak didik di sekolah.
Demikian dikatakan Ketua Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia (LPSI) Rg Bagus Warsono ketika membuka acara Temu Penyair Pantura sekaligus Pamitan Purnabakti Keluarga Dinas Pendidikan Kecamatan Sindang Indramayu, di Kantor Sekretariat LPSI, Jalan Tulip Merah, Perumahan Cidayu, Kelurahan Margadadi, Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (30/8/2025).
“Tugas kita, para pendidik untuk memastikan kegiatan tulis-menulis tetap berlanjut dan semakin dicintai oleh siswa. Tentu tantangannya semakin berat di tengah era digital. Namun itu bukan alasan untuk meninggalkan dunia tulis-menulis,” ujar Bagus Wasono.
Mantan penilik sekolah itu dikenal sebagai penyair dan penulis produktif yang sudah menekuni dunai tulis-menulis sejak muda. Bagus pernah mengelola media pramuka, media pelajar dan media dengan segmen khusus guru. Selain itu, Bagus juga rajin mendokumentasikan karya sastra.
“Ke depan saya berencana mengajukan bekerja sama kepada PDS HB Jassin terkait pendokumentasian karya sastra cetak yang saya miliki,” terang Bagus Wasono.
Rg. Bagus Warsono saat memberikan sambutan. Foto: PojokTIM
Pada acara tersebut juga diberikan lencana Setya Sastra Nagari kepada sastrawam Eko Tunas yg telah mengabdikan diri dalam dunia Sastra sejak 1979 atau sudah lebih dari 40 tahun. Penghargaan dari LPSI disematkan oleh pengasuh LPSI Prof Wardjito Soeharso
Untuk diketahui, pemberian lencana LPSI sudah dilakukan sejak 2020. Terakhir pada 2023 lalu saat acara digelar di Balangan, Kalimantan Tengah, LPSI memberikan lencana kepada 7 sastrawan Sampai saat ini total sudah ada 115 sastrawan dari seluruh Indonesia yang mendapat lencana LPSI.
Selain pemberian lencana kepada para sastrawan, dalam acara yang dihadiri 48 kepala sekolah dan guru se-Indramayu, juga dberikan santunan kepada 25 siswa yatim piatu dari sejumlah sekolah.
Sementara Pidato Kebudayaan akan dibawakan Eko Tunas, Nanang R Supriyatin, dan Wawan Hamzah Arfan. Sedang pembacaan puisi oleh Giyanto Subagio, Sri Sunarti, Juliati, Puspasari, Endra Akhaer, dan para guru.
Terdapat juga drama yang dipentaskan Sri Lita Yunaenah, Titin Herifah, Nurbaety dan teman-teman. Tidak ketinggalan, penampilan karaoke dari artis-artis Sindang serta pembagian doorprize.
“Para peserta yang berminat juga akan diajak jalan-jalan ke industri tradisional kapal kayu di Sungai Karangsong,” terang Nanang R Supriyatin.