PojokTIM – Puluhan anak-anak usia sekolah dasar dan menengah dari Teater Tanah Air (TTA) menari riang di bawah guyuran hujan. Pelataran Taman Ismail Marzuki (TIM) pun riuh mesk penonton harus berteduh di bawah payung. Demikian juga founder TTA Jose Rizal Manua yang turut menyaksikan semangat anak-anak itu bersama Imam Ma’arif dari Simpul Seni Dewan Kesenian Jakarta. Pada sesi lain, sekelompok anak-anak tak kalah gesit menari kipas di atas panggung.
Begitulah sekelumit suasana Festival Komunitas TIM, Kamis (4/12/2025). Acara yang disponsori Dinas Kebudayaan, UP PKJ TIM, Dewan Kesenian Jakarta, PT Jakarta Propertindo serta digawangi komunitas Taman Inspirasi Sastra Indonesia (TISI), menjadi ajang unjuk kebolehan hampir semua komunitas yang sering melakukan kegiatan di lingkungan Pusat Kesenian Jakarta TIM.
Dimulai pukul 16.00 WIB akibat hujan deras yang mengguyur sejak siang, kegiatan yang didominasi pembacaan puisi oleh para penyair dari berbagai komunitas itu, tetap berlangsung hingga tengah malam. Terlebih, selepas magrib hujan reda sehingga pelataran TIM dipenuhi penonton.
Selain TTA, komunitas lain yang terlibat dalam festival tersebut di antaranya Rumah Aksara Khatulistiwa, Masyarakat Penggiat Seni Indonesia, Semaan Puisi, Komunitas PojokTIM, Jagat Sastra Milenia, Musik Kebon MK, Dapur Sastra Jakarta, Teater Gumilar, Membaca Raden Saleh, Sanggar Kapas Jakarta, Indonesia Art Collab, Sanggar Monsaa, Dapunta Fortuna Sadawija, Dr Teater, Republic Of Performing Arts, dan lain–lain. Acara yang dipandu Narima Beryl Ivana dan Nuyang Jaimee juga menampilkan grup band Ames Ruh dan Marjinal Official.
Menurut Ketua Pelaksana Festival Octavianus Masheka, kegiatan itu sengaja diperuntukkan bagi para seniman yang selama ini berkegiatan di TIM. “Kita berharap seluruh anggota komunitas di TIM memanfaatkan panggung ini untuk mengekspresikan kemampuannya dalam bidang seni dengan penuh kegembiraan,” kata Octa yang sebelumnya mengajak penonton untuk memanjatkan doa bagi korban bencana banjir di Sumatera.

Kepala UP PKJ TIM Arif Rahman memberikan apresiasi kepada pelajar SD yang tampil membaca puisi. Foto: PojokTIM
Sementara Kepala UP PKJ TIM Arif Rahman mengatakan perjalanan komunitas sepanjanag tahun 2025 sudah sangat panjang. Dari mulai sekolah sampai wilayah-wilayah.
“Hari ini adalah puncak dari perjalanan Festival Komunitas 2025. Meski dengan anggaran terbatas, ini merupakan hadiah kecil dari Dinas Kebudayaan DKI Jakarta. Mudah-mudahan dapat merangsang kreativitas dan aktifitas berkesenian di lingkungan TIM,” ujar Arif.
Arif berharap, para seniman yang berkegiatan di lingkungan UP PKJ TIM terus mendapat inspirasi untuk berkarya lebih baik lagi di masa mendatang.





