rukuk, sujud tiang hitam
Memisahkan dua depa puing putih
air mata kaki tiang
Dengung doa
Memantulkan cahaya
kupu-kupu terbang
tingkap tanpa penyangga
Bocah tidur miring kanan
Membaca mimpi
malam 22 ramadhan
Keruh air mata telaga
Akankah jernih
ketika roket meledak di ufuk?
[ … ]

PojokTIM – Awan sore di langit Jakarta bergerak pelan ketika sastrawan Fikar W Eda mengabarkan kedukaan rakyat Palestina akibat kekejaman tentara zionis Israel melalui puisi di atas yang berjudul Rukuk Sujud Tiang Hitam. Peserta aksi “Malam Solidaritas Palestina 2” yang memenuhi pelataran Teater Besar kompleks Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki (PKJ TIM), tampak begitu emosional.

Di bawah kibaran bendera Merah Putih dan bendera Palestina, terbayang wajah anak-anak Gaza sedang meringkuk di bawah tenda yang dipenuhi air mata. Setiap detik diliputi rasa cemas dan bayang-bayang kematian. Operasi genosida yang dilakukan Israel kepada warga Palestina ibarat teater pembantaian di panggung dunia.

Negara dan tokoh-tokoh dunia yang selama ini getol menyuarakan perdamaian dan demokrasi, bungkam seribu basa. Bahkan terang-terangan menyokong senjata pemusnah sambil berapologi seolah-olah rakyat Palestina bukan bagian dari warga dunia yang berhak atas kemerdekaan dan keadilan.

Fikar W Eda saat membacakan puisi di panggung Malam Solidaritas 2 di PKJ TIM. Foto: Ist

Fikar tidak sendiri. Dalam acara yang diinisiasi Dewan Kesenian Jakarta (DKj) dan dilaksanakan bersama sejumlah komunitas, di pelataran Teater Besar kompleks Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki (PKJ TIM), Selasa (27/8/2024. para penyair, budayawan, artis dan tokoh lintas agama silih-berganti menyuarakan kepedihan, juga kemarahan, atas apa yang terjadi di Palestina. Inayah Wahid, Wanda Hamidah, Devie Matahari, Octavianus Masheka, Nuyang Jaimee, hingga Jose Rizal Manua bergantian menyeru kepada dunia untuk sejenak melihat kekejaman yang dilakukan Israel di atas tanah Palestina.

Demikian juga grup band tanah air dan sejumlah penyanyi seperti Bella Fawzi, Chiki Fawzi dan Lala Karmela yang giat menyerukan dukungan kepada rakyat Palestina melalui proyek grup Friends of Palestine Indonesia. Lagu berjudul Tanah Para Nabi dengan syair yang menggugah warga dunia, mereka nyanyikan dengan apik pada acara “Malam Solidaritas Palestina 2” yang dihadiri perwakilan negara-negara sahabat, MUI, PP Muhammadiyah, PBNU, dan ormas keagamaan lainnya .

“Ini adalah persoalan kemanusiaan. Kita harus sama-sama melihat dan menunjukkan rasa kepeduliaan tanpa dibatasi oleh perbedaan agama, ras dan suku bangsa,” ujar aktor Reza Rahadian yang hadir dalam acara tersebut. Reza berharap, suara dukungan dari berbagai penjuru dunia dapat membantu rakyat Palestina mencapai kemerdekaan.

Hal senada disampaikan Ketua DKJ Bambang Prihadi. Menurut Bambang, sejak 8 Oktober 2023, Israel yang didukung oleh Amerika Serikat secara masif meluluhlantakkan Gaza, dan kemudian Rafah. Sudah lebih dari 8 bulan, dengan dalih menumpas Hamas yang dilabeli teroris, mereka menargetkan ribuan perempuan dan anak-anak, dan melanggar banyak hukum internasional.

“Korban bukan hanya nyawa dan harta benda, melainkan juga peradaban, kebudayaan, harga diri, hak-hak untuk menjadi sebuah bangsa yang merdeka, bermartabat serta punya nilai-nilai kemanusian,” ujar Bambang.

Tragedi kemanusiaan di Palestina, lanjut Bambang, menandakan matinya mitos HAM dan demokrasi dan benderangnya standar ganda dari negara-negara Barat. Amerika dan sekutunya berdiam diri, melakukan pembiaran terhadap kezaliman, penjajahan bergaya apartheid, dan khususnya genosida yang terjadi.

“Semua pihak yang masih memiliki hati nurani, dengan kapasitasnya masing-masing, mesti melantangkan untuk menyerukan gencatan senjata permanen dan memelihara rasa kemanusiaannya masing-masing. Jangan biarkan (penyair) Refaat Alareer lainnya dimusnahkan dalam operasi genosida Israel,” tegas Bambang.

Jose Rizal Manua membacakan puisi berjudul Kini Hatiku Berrada di Gaza. Foto: Ist

Mari sejenak renungkan bait puisi Jose Rizal Manua yang berjudul Kini Hatiku Berada di Gaza.

[ … ] O, keadilan
Kau telah melarikan diri pada binatang buas
Yang mengerkah sebanyak bisa
Manusia telah kehilangan akal sehatnya
Telah kehilangan pikiran warasnya
Kini hatiku berada di Gaza
Duduk tafakur mengenang para syuhada yang gugur
[ … ]
Bagikan ke Media Sosial

Hubungi Admin Jika Ingin Meng-copy Konten Website ini