PojokTIM – Kepala Kantor Bahasa Provinsi Banten Devyanti Asmalasari SS MPd menekankan pentingnya komunitas melakukan kolaborasi dan membangun jejaring dengan mitra dan kelompok masyakat di sekitar tempat komunitas berada. Dengan demikian, setiap program yang dilaksanakan akan lebih berdampak.
“Ketika kita mengembangkan sayap, tentu hasilnya juga akan semakin baik dan yang terdampak juga akan semakin banyak. Jadi yang paling penting adalah bagaimana kita berkolaborasi dan membangun jejaring dengan mitra yang ada di sekitar kita,” ujar Devyanti di sela-sela kegiatan Pembinaan Komunitas Penggerak Literasi dalam rangka pemberdayaan komunitas literasi di Jakarta, yang berlangsung selama 3 hari di Graha HB Jassin Gedung kompleks Balai Guru dan Tenaga Kependidikan (BGTK) DKI Jakarta, Rabu (27/8/2025).
Pembinaan Komunitas Penggerak Literasi ini merupakan salah satu pelaksanaan program prioritas Kantor Bahasa Banten dalam rangka peningkatan kecapan leterasi, bahasa dan sastra. Terlebih sejak Februari lalu, wilayah kerja Kantor Bahasa Banten juga mencakup DKI Jakarta setelah Kantor Badan Bahasa tidak bsia lagi nelakukan kegiatan pembinaan di tingkat provinsi.
“Tahun ini kami memiliki wilayah kerja di 2 provinsi yakni DKI Jakarta dan Banten. Jadi kami juga melaksanakan pembinaan Komunitas Penggerak Literasi di wilayah Jakarta,” jelas Devyanti.
Kegiatan pembinaan itu semakin penting karena tahun 2025 hanya ada 1 komunitas dari DKI Jakarta yang mendapat dana apresiasi penbinaan dari pemerintah. Padahal Jakarta memiliki banyak komunitas literasi. Hal itu turut menjadi perhatian serius Kantor Bahasa Banten.
“Namun mungkin banyak kendala terkait terkait persyaratan yang ditentukan untuk mendapat bantuan dana apresiasi. Oleh akrenanya dalam kegiatan pembinaan ini kami berbagi materi seputar manajerial komunitas, mulai dari penyusunan profil, proposal, RAB, laporan keuangan, hingga program inovatif,” terang Devyanti sambil mengajak komunitas untuk bersinergi dan membangun berkolaborasi dengan Kantor Bahasa Banten.
Sementara Widyabasa Muda pada Kantor Bahasa Banten, Dody Kristianto yang turut mendampangi, mengatakan kegiatan pembinaan komunitas tersebut diikuti 70 pegiat literasi.
“Mereka berasal dari 25 komunitas. Jadi satu komunitas ada yang mengirim 2 sampai 3 orang. Namun ada juga yang hanya mengirim 1 orang,” kata Dody yang juga aktif di Komunitas Madah Doa.
Di tempat yang sama, Anifabella Allya Pinksky dari Forum TBM Aksara Timur mengaku senang bisa mengikuti acara pembinaan komunitas yang diselenggarakan Kantor bahasa Banten. Ia mengaku mendapat banyak wawasan baru terkait literasi.
“Dapat belajar bagaiman cara membuat proposal terkait program-program dari pemerintah, memperoleh informasi tentang program dari kementrian kebudayaan, dan pastinya bisa dapat banyak kenalan baru dari berbagai komunitas literasi lainnya,” ujar Anifabella.