PojokTIM – Workshop Menulis Kreatif yang diselenggarakan Obor Sastra bersama MTS Al Hidayah Pondok Melati, Bekasi mendapat respon positif dari siswa dan guru. Mereka tampak antusian menyimak paparan yang disampaikan narasumber.
Kegiatan menulis kreatif yang baru pertama kali diadakan di sekolah ini diikuti siswa kelas 7, 8 dan 9. “Kegiatan ini bertujuan agar siswa dapat belajar meningkatkan kemampuan menulis siswa, mengasah kreativitas dan imajinasi, memperkenalkan berbagai genre tulisan, meningkatkan minat dan bakat menulis di kalangan siswa,” jelas penggas acara yang juga Ketua YPI Al Hidayah, Halimah Munawir, Jumat (26/07/2024).
Halimah juga berpesan agar agar program literasi sastra di sekolah terus dilakukan di banyak tempat dengan bermitra para pemangku kepentingan pendidikan, kesenian dan kebudayaan. “Kegiatan literasi di sekolah harus terus dilakukan untuk memantik rasa suka siswa pada literasi dan sastra,” tambah Munawir yang juga Pemimpin Umum Obor Sastra.
Sementara Putra Gara yang menjadi narasumber pertama memaparkan kemudahan saat ini yang mestinya dapat memacu siswa lebih produktif dalam menulis. “Saat seumuran kalian, saya menulis menggunakan mesin ketik. Kalau ada kata yang salah hapus pakai Tip-X. Jika terlalu banyak yang salahnya, terpaksa ganti kertas, mengetik ulang dari awal. Kalau sekarang sudah enak, menulis bias lewat aplikasi di handphone. Kalau ada yang salah tinggal di-delete,” kata Gara yang membawakan makalah berjudul “Dasar-dasar Kepenulisan dan Pentingnya Menulis”.
Di tempat yang sama, Eki Thadan menyemangati siswa untuk rajin menulis. Menurut mantan illustrator di sejumlah media itu, menjadi penulis itu gampang. “Gagasan apa pun tinggal diceritakan. tinggal rekam pakai aplikasi recorder di HP. Dari suara ditranskrip, disalin ke dalam teks. Setelah itu tinggal disempurnakan ejaan dan penempatan titik, koma dan tanda bacanya,” jelas Eki yang membawa makalah berjudul ‘Teknik dan Strategi Menulis Kreatif’.
Setelah pengenalan materi penulisan kreatif dengan penjelasan dasar-dasar menulis berikut contohnya, embawa acara, Rini Intama meminta peserta pelatihan menulis, untuk membuat tulisan pendek dengan tema laut. Dalam waktu lima belas menit mereka sudah mampu mengumpulkan karyanya.
Kegiatan yang diprakarsai oleh Obor Sastra, merupakan bagian dari gerakan nasional menulis sastra yang dimulai dari sekolah. Program ini sebagai langkah kecil untuk mengedukasi literasi kepada generasi mendatang melalui berbagi inspirasi dalam menumbuhkan kesadaran dan kecerdasan kreatif. Dari pemantikan api kecil tersebut kelak menjadi obor penyemangat lahirnya penulis-penulis muda di berbagai bidang kepenulisan buku, cerita, puisi, lirik lagu, penulis skenario, dan lain-lain.