PUISI
Puisi-Puisi Zabidi Yakub
Puisi-Puisi Zabidi Yakub PESISIR TUBAN Menyusuri pesisir Tuban Menatap pohon siwalan menjulang Aku jadi teringat Kiai Zawawi Imron Pada puisi “Ibu”, beliau mengiaskan; “Mayang-mayang siwalan memutikkan sari-sari kerinduan” Tapi, yang kusaksikan Mayang-mayang siwalan...
Puisi-Puisi Shantined
Puisi-Puisi Shantined MATAMU kadang aku pergi ke danau dalam matamu,tanpa kau tahu kususuri tepinya nan buncah oleh rerumputan sulur sulur romansa tumbuh penuh rindu gundukan pematang memagar perdu liar dan aku berlarian di atasnya kau mengerjap, jatuhlah aku ke dalam...
Puisi-Puisi Toto ST Radik
Puisi-puisi Toto ST Radik  Elite manuver 1001 jurus terpisah 1001 jurus kombinasi dua tangan berhadapan mengatur papan catur tapi bukan lawan tanding dua tangan saling pandang dua tangan saling tawar bidakbidak diumpankan benteng menegak kuda menyilang gajah meluncur...
Puisi-Puisi Chris Triwarseno
Neraka Iklim (1) cemas bermukim pada musim yang memeram gelombang panas menyesak jantung dan paru membakar napas-napas dalam neraka iklim (2) 1,1 derajat celcius terus merangkak dalam anomali-anomali suhu menyusun statistik kematian yang berderet hitung : terik,...
Puisi-Puisi Aming AminoedhinÂ
Puisi-Puisi Aming Aminoedhin SURABAYA PENUH WARNA Sepanjang pinggir-pinggir jalanan penuh warna, panas mentari siang tak bisa ditawar. Waktu berjalan terus mengejar. Jalanan kota macet kendaraan begitu padet, peta alamat tak tercatat. Hingga lupa arah laku jalan...
Puisi-Puisi Faris Al Faisal
Puisi-Puisi Faris Al Faisal THE HIDDEN kamera pengawas, kamera monitor yang tersembunyi di plafon, di tiang, di pagar, di dinding kerja mata-mata dan detektif tangkapan layar yang bercerita di satu sudut toko seseorang perempuan berdiri membelakangi sebelum persoalan...
Puisi – Puisi Heru Patria
Puisi - Puisi Heru Patria APA KABAR HARI KEMERDEKAAN apa kabar hari kemerdekaan hari ini kau berulang tahun ke tujuh puluh sembilan tapi mengapa belum juga ada pemerataan kemerdekaan masih semu aku rasakan di sudut negeri kemiskinan serupa bunga bangkai menguar ke...
Puisi – Puisi Eddy Pranata PNP
Puisi - Puisi Eddy Pranata PNP GERIMIS SEPANJANG HARI Aku ingin menulis dan membaca puisi sepanjang hari— sepanjang jalan yang gerimis. Sejarah sederhana; ketika kausuapkan sate bebek. Tusuknya runcing rindu. Kuahnya kesetiaan. Dagingnya cinta. Pendar matamu, au,...
Puisi – Puisi Sultan Musa
LUKISAN TIGA PEREMPUAN I Perempuan yang sedang merakit tubuh lagi, kelak yang dilahirkannya kuat tanpa harus tumbang oleh badai teriring mitos belum tentu bisa dipercaya namun, ranum di setiap musim berlalu selalu ada yang abadi dari sepanjang hayat kasihnya II...
Puisi – Puisi Isbedy Stiawan ZS
Isbedy Stiawan ZS IHWAL CERITA: KOLAM RENANG… sepetak kolam renang lalu seekor anjing selalu bising dan anak kucing kemudian kau kirim buat teman anakku masihkah kau ingat ihwal cerita itu biarpun sudah jadi silam meski ada kenangan melekat? dan kau pernah ceritakan...
Puisi-Puisi Riska Widiana
Puisi-Puisi Riska Widiana GADIS YANG MENYULAM WAKTU Sudah berapa waktu Yang sobek oleh euforia Kau terus mencoba menenun Hari-hari indah Menyulam bunga, matahari dan bulan Tapi waktu adalah pisau Jarum-jarum lincah Membordir jalan-jalan di luar nalar Merangkai...
Puisi-Puisi Ence Sumirat
Puisi-Puisi Ence Sumirat BILA PUISI HARUS KUTULIS Engkaulah yang pertama kali kusebut Benih doa tak henti merapal sebuah nama Pada tiap orang kujumpa Hingga kau pun bisa membacanya Sebagai ingatan telah terjaga Dari penantian panjang tak kunjung tiba Selain runcing...
Puisi-Puisi Mita Katoyo
Puisi-Puisi Mita Katoyo TANAH IBU (600 Meter ke 2) 600 meter tanah pada kerimbunan hijau itu adalah milik ibu tanah yang kau patok , kau tanami dan kau ukur di hadapannya... kau hapus! kau lenyapkan jejaknya 600meter tanah itu adalah cucuran keringat dan... perjuangan...
Puisi-Puisi Anto Narasoma
Puisi-Puisi Anto Narasoma ZIARAH KE KUBURMU, CHAIRIL lama tak terdengar karena raib dan hilang dalam ajal. seperti daun putri malu, yang tersentuh dan kuncup ke liang kuburmu ya chairil, dalam ziarah panjang ke kuburmu, kata-kata dalam puisimu berpadu dalam doa sebab,...
Puisi–Puisi Ridwan Jampang
Puisi–Puisi Ridwan Jampang KOPI HITAM tiap butir kopi yang kita seduh selepas subuh adalah tetesan keringat petani pribumi yang dihisap aroma tubuhnya oleh para kompeni juga para kuli metik kopi yang kakinya diseruput lintah bermata biru secangkir kopi yang dihidang...
Puisi-Puisi Bintang Prakasa
Puisi-Puisi Bintang Prakasa PUISI? Puisi adalah tagihan wifi yang menumpuk Puisi adalah rumah sakit cipto Puisi adalah ibu hamil yang dilarang cuti Puisi adalah kumpulan klakson di salemba Puisi adalah para pedagang yang digusur oleh ormas Puisi adalah cinta yang...
Puisi-Puisi Edgar El-Rumi
Puisi-Puisi Edgar El-Rumi KOTA. KATA. KITA Kota-kota menua. Kata kita menua. Kita-kita menua. Cinta kita berbunga di pekarangan kata. Di antara sejarah tua yang tak tau mana benar dalam bahasa. Sementara kita menjelma pembaca. Mencoba mengeja dan meraba segala yang...
Puisi-Puisi Khairani Piliang
Puisi-Puisi Khairani Piliang AFORISME TANPA JEJAK kemarin cahaya itu ada mengitari beranda senja kemudian redup perlahan hilang lalu pekat datang mengisi ruang angkuh tunjukkan kuasa bahwa akulah sang penguasa ke mana pergi cahaya? aku kehilangan tak ada pegangan juga...
Puisi-Puisi Larasati Sahara
Puisi-Puisi Larasati Sahara SETANGKAI MAWAR Kau datang seperti fajar di malam hari Matahari yang membakar hati dan hidupku Suatu hari aku akan menulis puisi untukmu, Entah bercerita tentang senja, entah fajar, Entah tentang secoret purnama Ketika hujan aku berteduh di...
Puisi-Puisi Denok Ayu Uni Aisandi
Puisi-Puisi Denok Ayu Uni Aisandi KUCARI-CARI KAU Kucari-cari Kau di ramainya ibukota Di antara desing excavator Dan tanah-tanah yang digali Untuk makam kemanusiaan Kucari-cari Kau di hotel bintang lima Di antara kamar-kamar prostitusi Dan wanita-wanita telanjang...
Puisi-Puisi Romy Sastra
Puisi-Puisi Romy Sastra KEPADA KERANDA KEMATIAN DI BAWAH KEMBOJA dia pergi ke tanah ibuku memukul debu, tiba-tiba berita masuk ke telinga, embun jatuh di mata. sebelumnya, tiang pancang berdiri kokoh di pundak moyang yang lekat di batas kesepakatan urat nadi kulit ari...
Puisi-Puisi Wawan Hamzah Arfan
Puisi-Puisi Wawan Hamzah Arfan MASIH ADA PELUANG sisa hari di ujung senja bawakan rindu tak berujung senantiasa setia menunggu di sela-sela waktu meratapi hari-hariku kembali melaju seperti masa lalu membentangkan peluang akan rezeki cukup bukan melimpah akan...
Puisi-Puisi Rosmita
Puisi-Puisi Rosmita MUHASABAH DIRI tu(h)an, atas segala karunia-Mu jauhkan diriku dari rasa pongah dan kerasnya hati bukankah kesombongan dan kebesaran adalah selendang-Mu? aku tidak berhak memakainya pada semua ujian-Mu. jadikan diriku ridha atas setiap garis takdir...
Puisi-Puisi Ule Ceny
Puisi-Puisi Ule Ceny JANJI PEREMPUAN RUMAH PANGGUNG Aku ini, perempuan rumah panggung Darah Melayu, Bugis, Banjar menembus hingga akar akar belulang sekali benang janji terikat pantang terputus, pulang Katanya aku Melayu Bugis Banjar tapi akulah Sumbawa mata cokelat...
Puisi-Puisi A. Rahim Eltara
Puisi-Puisi A.Rahim Eltara SECANGKIR PUISI TUHAN Secangkir puisi Tuhan lebih beralas puitik Dari seluruh larik syair hidup matiku Secangkir puisi Tuhan lebih ,menyentuh hulu kalbu Dari sentuhan sajak para punjangga barat dan timur Secangkir puisi Tuhan lebih dahsyat...
Puisi-Puisi Rissa Churia
Puisi-Puisi Rissa Churia NILAM CAHYA Perempuan Osing yang di dahinya ditanam biji kamboja Di dagu dan senyumnya Telah disemai kuntum cinta Mengalir di tubuhnya Darah ibunda Sritanjung Juga dari daratan Tiongkok dan Blambangan Bibirnya rekah mawar Tubuhnya harum melati...
Puisi-Puisi Nunung Noor El Niel
Puisi-puisi Nunung Noor El Niel LIBIDO jika jiwamu gasal maka genapilah hingga seluruh bahtera dapat mengarungi janji yang kau tumpahkan di laut kebebasan di sana imajimu akan berlayar menembus batas ruang dan waktu tak terhingga dan kau bersemayam di rahim cakrawala...
Puisi-Puisi Emi Suy
Puisi-Puisi Emi Suy BISIK BIBIR seseorang berbisik pada cangkir di sesapan terakhir sebelum ia kembali ke meja: jangan mengukur jauh-dekat jarak dengan jumlah sepi yang berserak dengan seberapa sering kau menatap sepasang mata, dan menjadikannya cermin sebab kata...
Puisi-Puisi Dewis Pramanas
Puisi-Puisi Dewis Pramanas Jejak Rembulan Telah pergi rembulan Meninggalkan cahaya di langit Percik-percik rindu mencuat Karib dengan ribuan bintang Dinanti Sebuah proses renjana membekas Ada dekap kisah yang klimaks Pada malam-malam berbinar Membahana seantero...
Puisi-Puisi Piet Yuliakhansa
Puisi-Puisi Piet Yuliakhansa Berita Kelam dentang hasad nyaring isi ruang kepala terbaca langit menjelma nimbus larik-larik hujan turun menembus jantung sepi yang bengis berpayung api kepedihan berjalan lalui bilur sembilu sayatan emosi dan kebekuan nurani perlahan...
Puisi-Puisi Bambang Widiatmoko
Puisi-Puisi Bambang Widiatmoko KOPI TERAKHIR BUAT JOKPIN Bertemu terakhir dengan Joko Pinurbo di sebuah hotel di jalan Matraman namun lupa untuk menyempatkan foto bersama. Kubawakan kopi legendaris Cap Sedan yang tentu saja masih terasa hangat sebab baru selesai...
Puisi-Puisi Tri Astoto Kodarie
KAFILAH JIWA Jiwa ini akan mengantar siapa pun untuk pergi dan kembali dari bising kehidupan yang menghampar sepanjang peta waktu akar jiwa menjalar ke langit mencari wangi azali doa-doa senantiasa berbaris dari pagi hingga esok semua menjadi kisah yang selalu ditempa...
Puisi-Puisi Sapto Wardoyo
ZAMAN apa yang terlahir dari rahim zaman selain desa-desa yang telanjang dan pasrah disetubuhi oleh peradaban sebelum menjelma (serupa) kota-kota yang menyala dan begitu birahi pada cahaya tanpa kau sadari ada yang tiba-tiba berubah di ruang kerjamu di ruang tamumu di...
Puisi-Puisi Nyayu Agustina Dewi
Sebelum Mereka Pulang Sebelum anak-anak pulang Aku menggoreng bakwan Kuambil centong sayur dari talenan Agar hasilnya besar dan cepat selesai Tak lupa api kecil menyala pelan Biar tak sehitam telepon genggam Bakwan keemasan terlelap dalam piring-piring meja makan Di...
Puisi-Puisi Jei Sobarry Buitenzorg
SEMANGKA YANG DIHANCURKAN Bagai kembang api Merahnya menyemburat Memercik bulir bulir hitam Bergelimpangan di tanah suci Seribu akan tumbuh dengan pesat Setelah satu hancur Di papan catur Kenapa kau hancurkan semangka itu? Bukan tersebab hasrat agama tentu Sepertinya...
Puisi – Puisi Nanang R. Supriyatin
1. TERIMA KASIH terima kasih kepada hujan yang datang dan pergi air mengalir lancar dalam selokan menuju sungai tikus-tikus liar kocar kacir menapi dinding got cicak dan kecoa berseliweran di atas kayu-kayu...
Puisi – Puisi Giyanto Subagio
1. WADASÂ Saya melihat seorang petani menembang di bawah bintang, dan bulan, serta langit yang meremang. Kerlip kunang-kunang di persawahan, dan perkebunan. Bocah-bocah bermain gobak sodor di halaman kantor desa....
Puisi – Puisi Pulo Lasman Simanjuntak
1. LELAKI TANPA KELAMIN lelaki tanpa kelamin rajin menyapa hujan sore hari setiap mau menembus belantara kota hari-hari mengerikan paru-parunya telah terinfeksi bakteri takut matahari bahkan jantungnya hanya...