SORBAN, Aksi Nyata Peduli Bencana Sumatera di TIM

[…]

Bagaimana suara surau malam ini?
Apakah adzan masih teduh?
Atau tertutup alat berat
dan tangis yang tak sempat tumpah?

[…]

PojokTIM – Bencana banjir bandang di tiga provinsi di Sumatera yakni Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat, yang menurut Pusat Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sabtu (6/12/2025) sore telah menelan korban meninggal dunia sebanyak 914 jiwa dan korban hilang mencapai 389 jiwa, memantik banyak pihak bergerak untuk memberikan bantuan. Tidak terkecuali para seniman, musisi, model dan pekerja seni lainnya. Mereka bahu membahu menggalang dukungan dan donasi melalui acara bertajuk Solidaritas Bencana Alam (SORBAN) Pray for Sumatera.

Acara yang diinisiasi Rumah Pulang Indonesia (MPI) dan Masyarakat Penggiat Seni Indonesia (MPSI) serta didukung sejumlah komunitas seperti Orang Indonesia (OI), Mahkota Rajawali Nusantara (MAJANTARA 05), Masyarakat Penggiat Seni Indonesia (MPSI), Ikatan Keluarga Sumbawa Jakarta Raya (IKASUM JAYA), Komunitas Musik Mayor Minor Corner (MMC), HIPPERPALA INDONESIA, Gugus Muda Kreatif Nusantara (GMKN), Satarupa, Jagat Sastra Milenia (JSM) dan lain-lain, digelar di pelataran Taman Ismail Marzuki, Sabtu siang hngga malam. Selain pembacaan puisi dan konser musik, juga ditampilkan peragaan oleh komunitas modeling dari Yayasan Pembina Model Indonesia (YAPMI Academy).

Dukungan juga datang dari Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, Dewan Kesenian Jakarta, UP PKJ TIM, dan PT Jakarta Propertindo (Jakpro).

Para model saat beraksi beraksi. Foto: PojokTIM 

“Pada hari ini kita torehkan di Taman Ismail Marzuki, jalan solidaritas kemanusian, Solidaritas Bencana Alam terhadap saudara-saudara kita di pulau Sumatera yang telah menjadi korban,” ujar Ketua Panitia Jeki Ayu saat memberikan sambutan.

Dari tempat ini pula, kata Ayu, tekad SORBAN untuk bergotong royong bersama, berjuang bersama, membanting tulang bersama, basah keringat bersama untuk membantu meringankan beban para korban bencana alam akibat keserakahan segelintir manusia di pulau Sumatera.

“Tentunya kita berdoa agar saudara-saudara kita yang mengalami duka, musibah akibat bencana alam yang terjadi senantiasa di lindungi oleh Yang Maha Kuasa diringankan duka dan penderitaan mereka,” katanya.

Ayu menegaskan pihaknya tidak mau ikut terlibat polemik tentang status bencana alam Sumatera menjadi status bencana nasional, darurat bencana atau tidak. “Tetapi SORBAN menyerukan, memohon kepada seluruh rakyat Indonesia di manapun berada agar bahu membahu, bergotong royong bersama pemerintah untuk segera membantu meringankan penderitaan saudara-saudara kita di pulau Sumatera yang telah menjadi korban bencana,” tegas Ayu seraya mengajak semua pihak agar secara jernih melihat bencana alam di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat sebagai penderitaan seluruh masyarakat Indonesia.

Rissa Churria membacakan puisi berjudul Doa. Foto: Udi Utama

Kegiatan yang dihadiri Ketua MPSI Mujib Hermani dan sekretarisnya Davis Karo-Karo, juga menampilkan Jose Rizal Manua yang membacakan dua puisi: Biarin dan Ini Lagu Terpendek di Dunia; Riri Satria dengan puisi Doa untuk Kampung Halaman seperti nukil di awal tulisan, serta Rissa Churria  dengan puisi berjudul Doa.

Menariknya, donasi juga diberikan dalam bentuk pembelian kaus bertulis Pray for Sumatera dengan harga khusus. “Harga minimal Rp 150 ribu. Jika ada yang beli dengan harga di atas itu dengan tujuan ikut donasi, kami sangat menghargainya,” ujar David.

Dari pengamatan sekilas, antusiasme penonton untuk memberikan donasi, baik melalui pembelian kaus maupun menyumbang secara langsung melalui kotak yang diedarkan oleh para model, cukup tinggi. Penonton yang hadir malam itu bukan hanya dari seniman dan pekerja seni, namun juga masyarakat umum.

Bagikan ke Media Sosial

Pos terkait