PojokTIM – Tampil kembali dengan format baru dan menambahkan buku cerpen sebagai kategori tersendiri, hadiah pemenang Kusala Sastra Khatulistiwa (KSK) 2025 juga ditambah. Tidak hanya uang, bukunya juga akan dibeli oleh Yayasan Richard Oh Kusala Indonesia (YRKI). Nantinya buku tersebut dibagikan ke sekolah, komunitas, dan perpustakaan atau taman bacaan masyarakat.
“Hal itu dimaksudkan untuk memberi dukungan kepada penerbit, serta perluasan pembaca karya sastra yang berkualitas,” ujar kurator KSK Hasan Aspahani, dalam jumpa pers di aula HB Jassin Lantai 14 Gedung Ali Sadikin kompleks Taman Ismail Marzuki, Cikini, Senin (20/1/2025).
Selain pembelian buku senilai Rp 25 juta, menurut Hasan, pemenang juga mendapat hadiah uang Rp 75 juta. Dengan demikian total nilai hadiah masing-masing pemenang menjadi Rp 100 juta.
“Tahun 2025, KSK memberikan penghargaan untuk 3 kategori yakni buku puisi, novel, dan cerpen. KSK memandang perlunya memberi ruang tersendiri bagi perkembangan cerpen karena memiliki peran sangat penting dalam tradisi sastra Indonesia,” lanjut anggota Komite Sastra Dewan Kesenian Jakarta tersebut.
Selain Hasan, jumpa pers tersebut juga menghadirkan kurator KSK lainnya yakni Nezar Patria dan Eka Kurniawan, serta istri almarhum Richard Oh sekaligus Ketua YRKI, Pratiwi Juliani.
Menurut Nezar, yang juga Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, hadirnya kembali penghargaan KSK membawa harapan besar bagi masa depan sastra Indonesia. Terlebih, mulai 2025, KSK tidak hanya memberikan penghargaan terhadap buku sastra, namun juga menyelenggarakan program-program yang mendukung perkembangan literasi secara menyeluruh.
“Dari pembinaan calon penulis hingga mendukung penerbitan karya-karya baru, langkah ini diharapkan mampu memperkuat fondasi sastra Indonesia di tengah perkembangan zaman,” ujar Nezar.
Sementara Eka Kurniawan menjelaskan buku-buku sastra yang akan dinilai berasal tidak hanya yang dikirimkan oleh pengarang maupun penerbitnya.
Tertarik mengikutkan karyanya? Berikut beberapa hal yang perlu diketahui: Buku yang dinilai adalah karya berbahasa Indonesia yang terbit sepanjang tahun 2024. Buku kumpulan cerpen minimal berisi dua cerpen. Panjang novel minimal 30.000 kata. Sementara untuk kumpulan puisi, minimal 40 puisi atau satu puisi panjang dengan total 40 halaman. Karya dikirimke ED Cluster No. 2A Jalan Gunung Indah V Cirendeu, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten 15445 paling lambat tanggal 20 Februari 2025.
Pengumuman pemenang akan dilakukan pada acara Malam Anugerah Kusala Sastra Khatulistiwa akan akan digelar pada Juni 2025.
Yayasan Richard Oh
Dalam kesempatan itu, Pratiwi Juliani menjelaskan pendirian yayasan dimaksudkan untuk mengembalikan warisan Richard Oh yang sudah berjalan selama 20 tahun. Seperti diketahui penghargaan KSK yang dimulai tahun 2001, sempat vakum sejak 2022,
“Setelah Richard Oh meninggal dunia, banyak pegiat sastra yang bertanya bagaimana nasib Kusala Khatulistiwa. Setelah melalui pertimbangan, dan juga mendengarkan masukan dari berbagai pihak, akhirnya saya mendirikan YRKI bersama Linda Oh dan bertekad untuk menghadirkan kembali KSK dengan dibantu oleh para kurator,” ujat Pratiwi.
Untuk diketahui, KSK, yang awalnya bernama Khatulistiwa Literary Award, digagas dan diselenggarakan oleh Richard Oh, seorang penulis, pemilik toko buku, dan sutradara film. Meski mengalami banyak rintangan, termasuk pandemi Covid-19, pemberian penghargaan untuk karya-karya sastra terbaik terus dilakukan.
Sastrawan Indonesia yang pernah mendapatkan penghargaan KSK antara lain Seno Gumira Ajidarma, Linda Christanty, Goenawan Mohamad, Hamsad Rangkuti, Acep Zamzam Noor, Nirwan Dewanto, Kiki Sulistyo, Ayu Utami, Joko Pinurbo, Afrizal Malna, Okky Madasari, Iksaka Banu, dan Leila S. Chudori.