Yuliyanti Basri (kanan) saat mengunjungi perpustakaan masjid Al Muttaqin di BantarJati, Bogor. Foto: Ist.
PojokTIM – Belum semua mesjid di Kota Bogor, Jawa Barat, memiliki perpustakaan. Kalau pun ada yang telah memiliki perpustakaan, kehadirannya baru sebatas pelengkap dan tidak dikelola secara profesional.
“Sejumlah pengelola masjid di Bogor menyadari pentingnya kehadiran fasilitas perpustakaan untuk meningkatkan literasi masyarakat di lingkungan mereka. Namun hal itu belum terwujud karena baru sebatas harapan dan niat,” ungkap Relawan Literasi Masyarakat (Relima) Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI dari Bogor, Yuliyanti Basri, usai mengunjungi sejumlah mesjid penerima bantuan fasilitas buku dan rak dari Perpusnas, Senin kemarin.
Kunjungan Relima bertujuan untuk melakukan advokasi literasi sekaligus mendata bantuan fasilitas masing-masing 1 rak dan 1000 buku dari Perpusnas kepada rumah ibadah di Indonesia, termasuk di Kota dan Kabupaten Bogor. Pada kesempatan itu Yuliyanti mengunjungi masjid Al Muslimum dan masjid Al Mutaqqin di Kota Bogor. Di kedua mesjid megah itu Yuliyanti Basri mendapati buku dan rak bantuan Perpusnas masih terbungkus rapi di dalam kardus dan belum display atau dimanfaatkan.
Menurut Barita, pengurus perpustakaan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al Muslimun Kota Bogor, bantuan buku dan rak itu baru diterimanya awal Juli 2025 lalu. Namun karena pengurus DKM masih mencari ruangan yang tepat untuk menempatkan rak dan huku itu pihaknya belum bisa menatanya.
“Rencananya buku itu akan ditempatkan di bagian depan mesjid,” katanya.
Menurut Barita yang dipercaya DKM mengelola perpustakaan, mesjid Al Muslimum belum memiliki perpustakaan. Padahal potensi pembacanya cukup besar. Mereka terdiri dari jemaah mesjid dan orang tua pengantar 80-an siswai PAUD yang dikelola mesjid. Untuk mengelola perpustakaan mesjid, Barita berharap nanti ada bimbingan dari Arpusda Kota Bogor atau Perpusnas tentang tata cara mengelola perpustakaan yang profesional. Mesjid Al Muslimun sendiri berada di lingkungan perumahan Indra Prasta yang mudah dijangkau.
Perpustakaan lain yang dikunjungi Relima milik mesjid Al Mutaqqin di kawasan Bantar Jati Kota Bogor. Perpustakaan ini terletak di kawasan permukiman dan jalan raya yang cukup padat. Perpustakaan Al Mutaqqin semula adalah ruangan penitipan barang. Pada 2023 diubah menjadi perpustakaan bersamaan dengan penyelenggaraan sebuah acara pameran buku.
Menurut Ita, Pengurus DKM Mesjd Al Mutaqqin, pihaknya sudah mengajukan renovasi perpustakaan kepada pihak DKM agar lebih represnetatif. Misalnya, ruangan akan ditutup dinding dan dipasangi ac sehingga buku lebih terpelihara dan pengunjung merasa nyaman.
Dengan alasan menunggu renovasi itulah pihaknya belum dapat menata buku dan rak sumbangan Perpusnas. Selain itu, pihaknya juga akan menggandeng Remaja Mesjid Al Mutaqqin untuk bersama-sama mengelola perpustakaan ini.
.Posisi perpustakaan cukup strategis karena berada di bagian depan mesjid yang megah di lingkungan permukiman. Sehingga bila dikembangkan dan dikelola secara serius akan memberi manfaat bagi jemaah dan warga sekitar.
Dari penjelasan Ita diketahui, koleksi buku Perpustakaan Al Mutaqqin mencapai 400-an berbagai jenis dan genre. Penulisn menyaksikan nampak berjejer kamus Webster, ensiklopedia pengetahuan umum, sampai buku religi.
“Sebagian besar buku ini merupakan sumbangan dari kawan-kawan penerbit yang pernah ikut pameran buku, ” ungkap Ita.
Usai kunjungan, Yuliyanti menyayangkan buku dan rak perpustakaan bantuan Perpusnas yang belum dimanfaatkan. Sesuai tugasnya sebagai Relima yang digagas Perpusnas, akan segera melaporkan perkembangan di lapangan kepada pihak Perpusnas.
“Sebagai relawan literasi kami menyayangkan menemukan fakta belum dimanfaatkannya buku dan rak bantuan Perpusnas itu,” ungkap Yuliyanti.
Ke depannya dia berharap pihak Arpusda dan Perpusnas memberikan bantuan teknis pengelolaan perpustakaan yang baik agar fasilitas bantuan dapat segera dimanfaatkan oleh penerima manfaat.
