Panitia inti PPN XIII usai rapat. Foto: akun Facebook Riri Satria

PojokTIM – Bagi penyair yang sudah mengirimkan karya terbaiknya untuk diikutkan dalam antologi puisi Pertemuan Penyair Nusantara (PPN) ke-XIII, tentu tak sabar menunggu pengumuman hasil kurasi panitia. Terlebih, penyair yang puisinya terpilih akan diundang pada pelaksanaan PPN XIII di Jakarta, 11-14 September 2025.

“Sejak dibuka hingga penutupan pada tanggal 30 Mei 2025 lalu, panitia menerima 1.800 puisi karya 616 penyair dari berbagai daerah, dan negara-negara serumpun seperti Malaysia, Filipina, Timor Leste, Singapura, Brunei Darussalam hingga Thailand,” ujar Ketua PPN XIII Ahmadun Yosi Herfanda usai memimpin rapat panitia di Sekretariat PPN XIII, Lantai 14 Gedung Ali Sadikin, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Rabu (25/6/2025).

Saat ini, menurut Ahmadun yang juga menjadi kurator bersama Maman S Mahayana dan Hasan Aspahani, seleksi karya sudah memasuki tahapan akhir. Puisi yang lolos kurasi akan dibukukan dan dibedah pada saat berlangsungnya PPN XIII.

“Puisi yang lolos kurasi akan diumumkan pada 15 Juli 2025 mendatang. Kami belum bisa menyebutkan jumlah puisi yang lolos karena masih dalam tahap finalisasi. Yang pasti, panitia mengucapkan terima kasih kepada seluruh penyair yang telah mengirimkan karya terbaiknya. Semoga semua karya lolos kurasi,” kata mantan Redaktur Sastra Harian Republika itu.

Di tempat yang sama, Wakil Ketua Panitia Mustafa Ismail menambahkan, buku antologi yang mengusung tema “Puisi untuk Perdamaian dan Persaudaraan” sangat relevan dengan kondisi saat ini di mana perang dengan melibatkan persenjataan canggih terjadi di berbagai belahan dunia, termasuk antara Iran melawan Israel dan Amerika.

“Penerbitan antologi puisi merupakan agenda rutin dalam setiap pelaksanaan PPN. Jumlah puisi dalam setiap antologi berbeda-beda,” ujar Mustafa.

Menurut Mustafa, saat ini progres pelaksanaan PPN XIII sudah mencapai 70 persen. Panitia sudah melakukan audensi dengan sejumlah pihak dan mendapat dukungan penuh dari Kementerian Kebudayaan, Perpustakaan Nasional, Badan Bahasa, Dewan Kesenian Jakarta, dan lain-lain.

“Peserta PPN XIII akan dijamu makan siang di Perpustakaan Nasional, yang dilanjutkan dengan kegiatan di area Monumen Nasional (Monas). Semoga semua agenda dapat terlaksana dengan baik,” harap Mustafa.

Untuk diketahui, PPN pertama kali digelar di Kota Medan, Sumatera Utara pada 2007. Saat itu masih bernama Pesta Penyair Nusantara. Pada pelaksaan PPN III di Malaysia, kata “Pesta” mengalami perubahan menjadi “Pertemuan” karena dianggap lebih mewakili keseluruhan acara.

Acara rutin dua tahunan itu sudah digelar di berbagai kota dan negara yakni Medan, Kediri, Kualalumpur (dua kali), Brunei Darussalam, Palembang, Jambi, Singapura, Thailand, Tanjungpinang, Banten, dan Kudus.

Pada PPN XII di Kualalumpur, 13-15 Oktober 2023, temanya adalah “Cinta, Luka, Damai”.  Pertemuan ini diikuti 247 peserta dari lima negara yakni Brunei Darussalam, Indonesia, Singapura, Thailand dan tuan rumah Malaysia. Dalam maklumat yang dikeluarkan, selain menunjuk Jakarta sebagai tuan rumah PPN XIII, juga menyerukan perdamaian untuk Palestina.

 

Bagikan ke Media Sosial

Hubungi Admin Jika Ingin Meng-copy Konten Website ini