PojokTIM – Pameran seni yang bertajuk “Relief Era Bung Karno” di Galeri Salihara yang merupakan inisiatif dari Komunitas Salihara Arts Center bertujuan untuk menghidupkan kembali apresiasi terhadap karya relief sebagai bagian penting dalam perkembangan kesenian modern Indonesia.
Bertindak sebagai kurator Asikin Hasan dan Ibrahim Soetomo. Mereka telah melakukan penelitian mendalam dan pengumpulan karya-karya relief yang terkait dengan era Presiden Soekarno.
Pameran dibuka oleh Goenawan Mohamad, Sabtu (11/5/2024),. Pendiri Majalah Tempo itu mengingatkan \pentingnya menghargai dan memahami seni relief dalam konteks sejarah dan perkembangan seni rupa Indonesia.
Pameran ini akan menampilkan karya-karya relief yang dibangun antara tahun 1957 hingga 1965. Karya-karya ini tersebar di enam lokasi yang berbeda di empat provinsi, yaitu Jakarta, Sukabumi, Yogyakarta, dan Bali. Beberapa relief terbuat dari bahan semen cor, sementara yang lain menggunakan batu alam, terutama andesit.
Para pelukis ternama seperti S. Sudjojono, Harijadi Sumadidjaja, dan Surono menjadi perancangnya, sementara pemahatnya adalah seniman-seniman dan murid-murid dari Seniman Indonesia Muda (SIM) dan Sanggar Selabinangun (Sangsela) di Yogyakarta.
Pameran ini akan menampilkan olahan-olahan dari penelitian dan dokumentasi mengenai relief-relief modern tersebut.
Pengunjung akan dapat melihat pancaran fotografi relief-relief modern dalam kondisi terkini, perbandingan dengan relief-relief purba di kompleks Candi Prambanan di Yogyakarta dan situs pura Yeh Pulu di Bali, serta arsip-arsip yang mencakup fotografi proses pembuatan relief dan sketsa karya S. Sudjojono.
Bagian menarik dari pameran ini adalah olahan digital berupa cetakan trimatra dari relief Sorinoh, serta pindaian trimatra dari relief Manusia Indonesia yang dirancang oleh S. Sudjojono.
Olahan digital ini merupakan upaya untuk mengarsipkan dan mempresentasikan cagar budaya dalam bentuk yang dapat diakses oleh masyarakat luas, serta untuk membangkitkan kembali penghargaan terhadap relief sebagai bagian penting dari perkembangan kesenian modern Indonesia secara keseluruhan.
Aishila, seorang pengunjung pameran, merasakan kesan mendalam setelah mengunjungi “Relief Era Bung Karno”. Ia mengungkapkan, “Saya terpesona dengan keindahan relief yang ditampilkan dalam pameran ini. Saya merasakan kekuatan dan keberagaman seni Indonesia melalui karya-karya yang dipamerkan. Ini adalah pengalaman yang menginspirasi dan membangkitkan rasa cinta saya terhadap seni rupa.”
Aryo Rahardi, seorang seniman muda yang juga mengunjungi pameran ini, berbagi pandangannya.“Pameran ‘Relief Era Bung Karno’ memberikan wawasan yang sangat berharga tentang perkembangan seni rupa Indonesia pada masa itu. Saya terinspirasi oleh gagasan-gagasan Presiden Soekarno dan seniman sezamannya dalam menciptakan karya-karya yang menggambarkan semangat dan keindahan bangsa kita,” kata dia.
Pameran “Relief Era Bung Karno” dapat dikunjungi mulai tanggal 11 Mei hingga 25 Juni 2024 di Galeri Salihara, dengan jam operasional dari pukul 11:00 hingga 19:00 WIB. Tiket masuk pameran ini tersedia dengan harga Rp 35.000,-.
Komunitas Salihara Arts Center, sebagai tuan rumah pameran, berkomitmen untuk memberikan pengalaman seni yang kreatif dan inspiratif bagi masyarakat di tengah keramaian Jakarta Selatan.