PojokTIM – Museum Fatahillah di kawasan Kota Tua Jakarta merupakan salah satu tempat yang wajib dikunjungi untuk membangkitkan jiwa nasionalisme dan penghormatan kepada para pahlawan. Sebab kemerdekaan Indonesia bukan hadiah, namun direbut melalui pengorbanan jiwa dan raga.

“Ingatlah, anak-anakku, kemerdekaan yang kita nikmati hari ini tidak diraih dengan mudah. Setiap jengkal tanah yang kita pijak merupakan hasil perjuangan para pahlawan. Mereka rela mengorbankan jiwa raga agar bangsanya terbebas dari penindasan bangsa lain,” ujar Founder Obor Sastra Halimah Munawir saat mendampingi siswa Mts Alhidayah Pondok Melati Bekasi mengunjungi Museum Fatahillah, Sabtu (3/8/2024).

Oleh karenanya, Halimah mengajak para siswa agar selalu giat belajar, mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang positif sebagai bentuk penghormatan dan ungkapan terima kasih atas perjuangan para pahlawan.

Kegiatan ke Museum Fatahillah merupakan bagian dari wisata literasi hasil kolaborasi Obor Sastra dengan Mts Alhidayah Pondok Melati dalam rangka menyambut HUT Kemerdekaan RI ke-79. Selain ke museum, siswa juga diajak mengunjungi Masjid Istiqlal dan Perpustakaan Jakarta di Gedung Ali Sadikin kompleks Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki (PKJ TIM).

Selain Halimah, para siswa juga berkesempatan melakukan interaksi langsung dengan pengurus Sastra Obor seperti Gara Putra, Rini Intama, Eki Thadan, Tutut, Rini Rayahbi, Dyah Kencono Puspito Dewi, Rissa Churria dan Mita Katoyo.

“Wisata literasi yang kita kaitkan dengan momentum hari kemerdekaan ini bertujuan mengajak siswa aktif berinteraksi, menambah wawasan, berani tampil di depan serta kreatif dalam menulis,” ujar Halimah melalui keterangan pers.

Pengurus Obor Sastra. Foto: Ist

Halimah berharap, dengan kegiatan wisata literasi, siswa mendapat pemahaman baru tentang pentingnya berinteraksi dengan lingkungannya. Sebab kemajuan teknologi bukan hanya membawa kemaslahatan, tapi juga ekses negatif. Anak-anak kehilangan kehangatan interaksi karena sibuk bermain game online di gadget.

“Kita tidak bisa menolak kemajuan zaman, termasuk kemajuan di bidang teknologi. Tapi kita bisa membentengi dampak negatifnya. Kita yang harus aktif mengajak siswa, mengajak generasi sekarang mengenal hal-hal yang tidak mereka dapatkan di internet seperti berinteraksi secara langsung dengan lingkungannya supaya mereka dijauhkan dari sikap individualistik,” tegas Halimah yang juga ketua Yayasan Al-Hidayah.

Bagikan ke Media Sosial

Hubungi Admin Jika Ingin Meng-copy Konten Website ini