Puisi-Puisi Khairani Piliang
AFORISME TANPA JEJAK
kemarin cahaya itu ada
mengitari beranda senja
kemudian redup perlahan hilang
lalu pekat datang mengisi ruang
angkuh tunjukkan kuasa
bahwa akulah sang penguasa
ke mana pergi cahaya?
aku kehilangan
tak ada pegangan juga tuntunan
kapan dia kembali bawa cerita baru
kabarkan padaku
bahwa jelaga telah berlalu
takluk di bawah titahnya
kembalilah cahaya
jadikan indah malam
bersama terang purnama
Jakarta, Mei 2023
SERUMPUN ANGIN
senja retas di ujung waktu
terputar masa berlalu
tak serupa inginku
meniti riak terselubung
sisa harap ditumpahkan
demi leburnya satu kenangan
janji terikrar mengukir prasasti
tak satu pun menghampiri
sia-sia semua
bias dalam kata
di ranahmu kurengkuh sisa janji itu
impian tak pernah termiliki
Jakarta, Mei 2023
DI SUATU SORE YANG BASAH
hujan ini seperti gelombang kata yang tak pernah surut
ketika musim tiba, menghanyutkan butir-butir rasa
mengalir utuh pada satu muara
bersemayam di sana
namun ketika kemarau mengubah menjadi musim yang tandus
meluruhkan dahaga panjang bernama rindu
lalu kita terjebak sebagai musyafir
yang hampir lupa jalan kembali
mencari setetes kebenaran
penyembuh dahaga
pada jarak dan masa
Jakarta, Desember 2023
BIODATA
Khairani Piliang, berdarah Minang, lahir di Medan, besar di Rantau Prapat, tinggal dan menetap di Jakarta. Karya puisi dan cerpennya di publikasi di media cetak dan on line, serta antologi puisi bersama. Sedangkan kumpulan cerpen tunggalnya berjudul Suatu Pagi di Dermaga.