oleh Nanang R. Supriyatin | 23, Jul, 2024 | Puisi
Puisi-Puisi Mita Katoyo TANAH IBU (600 Meter ke 2) 600 meter tanah pada kerimbunan hijau itu adalah milik ibu tanah yang kau patok , kau tanami dan kau ukur di hadapannya… kau hapus! kau lenyapkan jejaknya 600meter tanah itu adalah cucuran keringat dan…...
oleh Nanang R. Supriyatin | 15, Jul, 2024 | Puisi
Puisi-Puisi Anto Narasoma ZIARAH KE KUBURMU, CHAIRIL lama tak terdengar karena raib dan hilang dalam ajal. seperti daun putri malu, yang tersentuh dan kuncup ke liang kuburmu ya chairil, dalam ziarah panjang ke kuburmu, kata-kata dalam puisimu berpadu dalam doa sebab,...
oleh Nanang R. Supriyatin | 22, Jun, 2024 | Puisi
Puisi–Puisi Ridwan Jampang KOPI HITAM tiap butir kopi yang kita seduh selepas subuh adalah tetesan keringat petani pribumi yang dihisap aroma tubuhnya oleh para kompeni juga para kuli metik kopi yang kakinya diseruput lintah bermata biru secangkir kopi yang dihidang...
oleh Nanang R. Supriyatin | 18, Jun, 2024 | Puisi
Puisi-Puisi Bintang Prakasa PUISI? Puisi adalah tagihan wifi yang menumpuk Puisi adalah rumah sakit cipto Puisi adalah ibu hamil yang dilarang cuti Puisi adalah kumpulan klakson di salemba Puisi adalah para pedagang yang digusur oleh ormas Puisi adalah cinta yang...
oleh Nanang R. Supriyatin | 17, Jun, 2024 | Puisi
Puisi-Puisi Edgar El-Rumi KOTA. KATA. KITA Kota-kota menua. Kata kita menua. Kita-kita menua. Cinta kita berbunga di pekarangan kata. Di antara sejarah tua yang tak tau mana benar dalam bahasa. Sementara kita menjelma pembaca. Mencoba mengeja dan meraba segala yang...