Puisi-Puisi Ule Ceny
JANJI PEREMPUAN RUMAH PANGGUNG
Aku ini, perempuan rumah panggung
Darah Melayu, Bugis, Banjar
menembus hingga akar akar belulang
sekali benang janji terikat
pantang terputus, pulang
Katanya aku Melayu Bugis Banjar
tapi akulah Sumbawa
mata cokelat
rambut pirang
mata hitam
rambut hitam
mata sipit
rambut lurus
rambut kriting
mata hitam
mata cokelat
mata sipit
mengalir darah penjajah, barangkali
Tapi aku, tetaplah perempuan rumah panggung
madrasah di rumah sendiri
istana tempat pulang
kadang Srikandi di medan tempur
kadang pula Drupadi yang anggun
menyuluh tungku-tungku hidup
Tau dan tana Samawa
Akulah perempuan rumah panggung
Samawa Rea, 21 Mei 2024
Glosarium:
Tau dan Tana Samawa = Suku Sumbawa dan tanah Sumbawa
PEREMPUAN PENJAGA TRADISI
Di pinggir jalan
deretan bambu-bambu bakar
berisi ketan, santan, dan garam ala kadar
bara apinya meletup-letup percikan harapan
perempuan lansia madya
sesekali menyeka butiran bening di keningnya
dengan pancaran wajah bercahaya
“timung, timung, timung.” ucapnya
nyala sabdanya membara
membakar segala kepapaan
sebab rindunya terwariskan
di belantara masa depan
Penjaga tradisi
lalunya kian merepih nyata
Sumbawa, 12 Maret 2024
Glosarium:
Timung, dalam bahasa Sumbawa artinya nasi bambu yang dibakar dengan santan dan garam
IMPIAN SEDERHANA
Nyalakan tungku-tungku hidup
memilih jalan cahaya
kutanak segala mimpi
di pucuk senja
sereguk kopi hangat di teras rumah
Senyaman senyuman perempuan rumah panggung
Samawa, 25 April 2024
BIODATA
Ule Ceny adalah nama pena dari Sulastri, S.Pd. Lahir di Empang Kabupaten Sumbawa, NTB, 5 Juli. Mengajar di SMAN 3 Sumbawa Besar. Buku puisi tunggal dan antologi puisi bersama, antara lain “Rindu perempuan di rumah panggung”, “Cinta Sebening Madu”, “Teacher soul”, “Curhat untuk Ibu”, “Para penyintas makna” dan “Negeri Kata-Kata”. Ule Ceny adalah Dewan pendiri Panre Satera dan Sonian. Ule juga salah satu Penggagas puisi bahasa Samawa dalam buku “Rabasa” (Sastra Bahasa Sumbawa).
Emai: Uleceny723@gmail.Com