PojokTIM – Obor Sastra senantiasa menjadi kebersamaan antar komunitas dan pelaku seni. Perbedaan tema dan genre dalam karya bukan alasan memutus tali saliturahmi. Untuk mempererat jalinan yang sudah terwujud, Obor Sastra rutin menggelar halal bihalal setiap Idu Fitri yang dihadiri pelaku dan penggiat seni dari berbagai komunitas.
“Acara halal bihalal ini digelar rutin setiap hari raya Idul Fitri. Para seniman, penyair dan budayawan hadir dan membacakan puisi secara spontan. Saya gembira teman-teman bisa hadir dan selalu guyub. Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih, mohon maaf lahir dan batin,” ujar Ketua Obor Sastra Halimah Munawir, di kediamannya di bilangan Duren Sawit, jakarta Timur, Senin (14/3/2025).
Halimah sangat mengapresiasi pembacaan puisi oleh para penyair seperti Rissa Churria (Rumah Baca Ceria), Nunung El Neil (Jagat Sastra Milenia), Octavianus Masheka (Taman Inspirasi Sastra Indonesia), Nuyang Jaimee (Penyair Seksih), Dyah Kencono Puspito Dewi (Sastra Reboan), Megawati, Ical Vrigar, Udi Utama, dan Boyke Sulaiman.
Hadir juga anggota Dewan Kesenian Jakarta Imam Ma’arif, owner Penerbit Taresia Sofyan RH Zaid, Lala Suhaila, Mita Katoyo dan lain-lain.
“Saya berharap tali silaturahmi antar seniman, penyair dan penggiat seni lainnya terus terjalin di tengah kesibukan masing-masing. Dan yang paling penting, tetap semangat dalam berkarya,” tambah Halimah.
Sementara menurut Nuyang Jaimee. kegiatan halal bihalal yang diadakan Obor Sastra sangat bermanfaat. Selain hidangannya yang enak, Nuyang juga memuji keramahan Halimah selaku tuan rumah. “Orangnya terbuka dan open banget,” ujar Nuyang yang mendapat gift berupa centong sayur.
Bayi Merapi
Menjawab pertanyaan PojokTIM terkait agenda tahun ini, Halimah mengungkapkan, Obor Sastra akan menulis buku untuk anak, serta mengajak komunitas lain menggelar kegiatan di Rumah Budaya di Puncak, Bogor.
Agenda lainnya adalah launching novel karya Halimah yang berjudul Bayi Merapi di PDS HB Jassin, Taman Ismail Marzuki (TIM), pada Juli mendatang. “Novel Bayi Merapi merupakan skuel dari novel Padmi yang sudah terbit sebelumnya,” ujarnya.
Halimah pun berkenan membocorkan sedikit jalan cerita Bayi Merapi. Pada novel Padmi, ceritanya sengaja digantung. Di akhir cerita, Padmi, sebagai tokoh utama, meninggalkan istana dalam kondisi hamil, dan belum diketahui bagaimana nasibnya. “Di novel Bayi Merapi inilah pembaca akan menemukan jawabannya,” tutur Halimah yang dikenal cukup produkif dalam berkarya, termasuk menulis novel dan juga puisi.
Acara halal bihalal semakin meriah ketika para penyair yang biasanya serius dan garang di panggung, asyik berdendang dan berjoget dengan iringan organ tunggal.