aku si tukang madah mengirimkan doa
suma ila ruhi wa ila arwahi
para pejuang rakyat palestina: al-fatihah

PojokTIM – Dunia masih saja bungkam atas genosida yang dilakukan Israel terhadap bangsa Palestina. Ribuan anak-anak dan perempuan tak bersenjata, disiksa dengan kelaparan untuk kemudian dibunuh dengan biadab, dijadikan eksperimen senjata pembunuh massal yang tak henti dimuntahkan.

Kemarahan atas kebiadaban Israel tergambar jelas dalam larik-larik puisi yang dibacakan sejumlah penyair dalam acara bertajuk Love & Save Gaza: Penyair Indonesia Membaca Gaza yang digelar oleh Gerakan Puisi Dunia atau World Poetry Movement ( WPM) di Ruang Berkarya PDS HB Jassin, Lt 6 Gedung Ali Sadikin, Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta, Sabtu (31/5/2025). Salah satunya puiis berjudul “Jeritan Palestina” yang dibacakan Khairani Piliang dan Romy Sastra seperti dikutip di atas

Selain Khairani dan Romy, penyair yang tampil dalam acara tersebut di antaranya Swary Utami Dewi, Nunung El Niel, Pudji Isdriani, Arie Toskir, Fanny Jonathan Poyk, Jack Al-Ghozali, Karenina, Nurhayati, Kemalsyah dan lain-lain.

Acara yang dipandu Udi Utama, juga diisi dengan diskusi yang menghadirkan 2 narasumber yakni Koordinator Nasional WPM Indonesia Sastri Bakry dan Dikdik Sadikin dengan moderator Nuyang Jaimee.

Khairani Piliang dan Romy Sastra. Foto: Ist

Menurut Sastri, acara yang digelar WPM bukan sekadar kegiatan literasi. Love & Save Gaza menunjukkan komitmen WPM Indonesia dalam menyuarakan kepedulian terhadap isu-isu kemanusiaan global.

“Kekejaman Isreal terhadap bangsa Palestina di Gaza, Palestina, harus terus disuarakan, termasuk oleh para penyair melalui puisi. Apa yang terjadi di Gaza adalah tragedi kemanusiaan,” ujar Sastri, sastrawan asal Sumatera Barat itu.

WPM dimotori oleh Fernando Rendon dari Kolombia yang bertindak selaku General Coordinator dan Aminur Rahman sebagai Koordinator WPM Asia. Sastri Bakry terpilih sebagai Koordinator Nasional Indonesia sejak 15 Mei 2025.

“Saat ini WPM aktif di 80 negara dan pada puncaknya nanti akan mengadakan pembacaan puisi 2 hari 2 malam,” terang Sastri.

 

Bagikan ke Media Sosial

Hubungi Admin Jika Ingin Meng-copy Konten Website ini